Minggu, 25 Desember 2011

TEORI 3

S E N I    R U P A

      Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa seni rupa merupakan salah satu  cabang seni dari empat cabang lainnya, dan tanpa kita sadari banyak sekali karya seni rupa yang tidak kita perhatikan baik itu berbagai gambar pada buku, iklan, lukisan, anyaman tikar dan kipas, atau kursi rotan , desain kamar, taman bahkan patung dan rumah yang mana itu semua merupakan gagasan manusia yang di ciptakan untuk memenuhi kebutuhan.
       Seni Rupa adalah ungkapan perasaan yang estetis dan bermakna yang di ujutkan melalui media ; titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang di susun dengan prinsip tertentu.
       Seni rupa  yang sering kita lihat di kehidupan sehari-hari, dapat di bedakan menjadi 2 (dua) menurut kegunaannya dan fungsi seni rupa itu sendiri, yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan. Yang di sebut sebagai seni rupa murni ialah karya seni yang mengutamakan fungsi keindahan atau hanya di nikmati nilai dan mutu seninya  dengan indera penglihatan. Sedangkan yang di maksud dengan seni rupa terapan ialah karya seni yang mengutamakan fungsi kegunaan juga dapat dinikmati mutu seninya, seni rupa terapan itu sendiri dapat di bedakan menjadi seni kriya atau lebih di kenal dengan seni kerajinan tangan, dan seni desain atau lebih dikenal dengan ragam hiasan, produk, interior dan eksterior.

      Unsur seni rupa
      Karya seni rupa , khususnya karya seni dua dimensi, terdiri dari unsur-unsur yang berpaduaan sehingga terbentuk karya seni rupa yang indah.

1.   Titik
       Titik merupakan unsur seni rupa yang paling sederhana. Karena setiap pensil menyentuh kertas untuk pertama kali akan menghasilkan titik ,  yang apabila jumlah titiknya  akan meberikan arti dengan ukuran di perbesar sehingga menjadi bintik.
       Contoh : lukiusan tahun 1891 karya Goerges Seurat yang di buat dengan teknik pointilisme, gambar yang terbentuk dari kumpulan titik (point)

2.   Garis
Garis merupakan unsur seni rupa yang terbentuk dari rangkaian titik yang
 memanjang menjadi satu , Ada empat macam garis yaitu : garis lurus, garis lengkung, garis patah-patah, dan garis spiral atau pilin.

3.   Bidang
       Bidang merupakan unsur seni rupa yang terbentuk dari pertemuan dari beberapa garis. Bidang itu sendiri dapat di bedakan menjadi : bidang geometris  ( beraturan/ilmu ukur ) dan bidang nongeometis ( tidak beraturan / bentuk alami )
4.   Bentuk
      Bentuk merupakan unsur seni rupa yang terbentuk karena ruang dan volume. Dalam seni rupa bentuk ada yang berupa kubus, silinder, bola, limas, kerucut dll. unsur bentuk lebih secara nyata di terapkan dalam unsur seni patung, arsitektur, taman , interior, dan kriya.

5.   Warna
      Warna merupakan unsur seni rupa yang terbuat dari pigmen ( zat warna ) yang dapat di kelompokan menjadi 3 ( tiga ) yaitu :
a.     warna primer yang berati pertama atau dengan kata lain bukan terbuat dari campuran warna lain manapun seperti warna : merah, kuning, biru merupakan warna primer.
b.     warna sekunder yang berarti kedua yang terbentuk karena percampuran dengan warna primer seperti : merah + kuning = jingga
merah + biru = ungu , biru + kuning = hijau.                                        
c.     warna tersier yang berarti ketiga yang terbentuk karena percampuran - percampuran dari warna primer dan warna sekunder sehingga dapat menunjukan gradasi warna primer, sekunder dan tersier.

6.   Tekstur
Tekstur merupakan nilai permukaan suatu benda baik halus maupun lembut,
kasar. Secara visual , tekstur dapat di bedakan menjadi 2 ( dua ) yaitu : tekstur nyata dimana keadaan suatu benda bila di lihat dan diraba sama nilainya , dan tekstur semu dimana suatu keadaan suatu benda bila di lihat dan diraba berbeda nilainya. sebagai pemikiran bagaimana anda menilai dan membedakan tekstur  kaca dan tekstur pasir, tekstur kayu dan tekstur kulit, atau tekstur batu dan tekstur kain atau kertas, selamat membedakan !
      Sebagai lebih memahami apa itu tekstur cobalah anda meraba wajah anda dengan membedakan anda meraba wajah teman anda ? jawaban apa itu tekstur akan segera anda ketahui.

7.   Gelap terang

Gelap terang merupakan hal yang sangat penting dalam suatu lukisan. ka
rena nilai suatu lukisan sering di salah artikan oleh seseorang yang melihat, bahwa lukisan jadi seperti tak ada artinya karena sipelihat lukisan hanya mencari sisi terang dari lukisan seorang pelukis, Olrh sebab itu gelap terang merupakan keadaan bidang yang di bedakan dengan warna tua untuk gelap dan warna muda untuk terang yang di sebabkan oleh pengaruh cahaya.
       Sebagai contoh anda bisa melihat suatu lukisan tangan yang di jadikan poster atau foto untuk memperbanyak gambar yang dimaksud .
       Lukisan  dengan judul malam penuh bintang karya van Gogh di lukis tahun 1889. Anda akan dapat mengetahui suatu nilai karya seni yang kuat memperjelas gelap terang kontras lukisan van Gogh.





Prinsip Seni Rupa

      Prisip seni rupa dapat juga dikatakan kaidah-kaidah yang menjadikan pedoman untuk berkarya seni rupa. Prinsip atau kaidah seni rupa adalah sebagai berikut :

1.   Kesatuan ( Unity )
Semua unsur seni rupa merupakan suatu kesatuan yang saling bertautan dan berkait sehingga tidak ada pembagian pembagain bagian yang berdiri sendiri, karena semua merupakan kesatuan karya seni rupa .
                 
2.     Keseimbangan ( Balance )
Keseimbangan dalam seni rupa adalah kesamaan bobot dari unsur-unsurnya . Adapun jenis keseimbangan ada yang di sebut  dengan keseimbangan terpusat, diagonal, simetris, asimetris.

3.   Irama ( Rhythm )
Irama biasanya kita kenal pada seni musik saja karena pada seni musik irama lebih mudah untuk dirasakan dan di resapi oleh pendengar. Pada seni rupa irama dapat di lihat dari pengulangan unsur-unsur yang teratur dan berarah.

4.   Pusat perhatian ( center of Interest )
Pusat perhatian disini adalah suatu unsur yang sangat menonjol dalam suatu lukisan sehingga menjadikan suatu perhatian yang dominan dalam karya seni rupa yang di buat.

5.   Keselarasan ( Harmony )
Pada dasarnya keselarasan adalah akhir dari suatu lukisan , dimana karya seni rupa untuk menciptakan keharmonisan dari semua unsur yang ada dalam seni rupa , dengan menciptakan perpaduan baik bentuk, corak, analogus, komplementer dari berbagai gradasi warna sehingga karya yang di ciptakan sesuatu yang bagus hasilnya.

Tema seni rupa

Tema merupakan maksud dari cerita dari hasil karya seni rupa yang di buat. Tema bisa bedasarkan ; Manusia, hubungan manusia dengan manusia lain, alam sekitar, kegiatan, alam benda, mungkin alam khayal, tema bisa di akhir atau di awal setelah karya seni rupa terbentuk.
Gambar bentuk

Gambar bentuk atau menggambar bentuk adalah proses perekaman
objek di atas bidang dua dimensi dengan melalui media dengan ketentuan ketepatan ataupun kemiripan bentuk, warna, dengan memperhatikan perspektif, proporsi, komposisi, gelap terang dan bayang-bayang.
                 Macam – macam bentuk

                  Dalam membuat suatu lukisan atau gambaran, objek sering di sebut juga benda atau model.
                Bentuk benda yang menjadikan objek ganbar dapat kita bedakan Bentuk geometris yang merupakan bentuk yang beraturan bentuk dasar bendanya, contoh : kubus, balok , prisma, piramid, silinder, kerucut dan bola. Sedangkan Bentuk nongeometris yang merupakan bentuk yang tidak beraturan, dan bentuk ini terdapat pada berbagai benda alam. Benda itu sendiri dapat di bedakan tiga jenis bentuk  adalah sebagai berikut :
                
1.   Bentuk Kubistis
Adalah bentuk-bentuk yang menyerupai kubus atau benda yang bentuk dasarnya kubus dan balok.
contoh : lemari, meja kursi, kardus, kulkas, dll

2.   Bentuk Silindris
Adalah benda yang bentuk dasarnya menyerupai silinder atau bulat.
contoh : botol, kaleng, ember, guci , cangkir, dll

3.   Bentuk  Bebas
Adalah bentuk benda yang takberaturan, atau yang tidak termaksud kubistis dan silindris.
contoh : kain/ busana, sayuran dll

Prinsip Menggambar Bentuk grade nine

Dalam menggambar bentuk ada beberapa prinsip dengan tujuan  
agar gambar yang di hasilkan agar lebih tepat atau mirip dengan objek yang di gambar. Adapun prinsip menggambar bentuk sebagai berikut :

1.   Perspektif
               Perspektif merupakan prinsip atau kaidah yang penting dalam menggambar bentuk atau melukis corak realis. karena dalam  tehnik perspektif berati mengunakan hukum perspektip dengan menggunakan satu atau dua titik lenyap.
2.    Proporsi
Proporsi yang di maksud dalam menggambar atau melukis adalah
perbandingan bagian per bagian atau bagian dengan keseluruhan. Dengan menerapkan prinsip proporsi maka objek gambar akan nampak wajar , sebagai contoh : gambar gubuk di bawah kaki gunung atau bukit dimana proporsi nya tentu gunung atau bukit yang lebih besar dari pada gubuk dengan sudut pandang yang wajar.
3.     Komposisi
Komposisi dalam menggambar bentuk dapat di artikan sebagai sesu
atu susunan atau letak objek gambar.  Penyatuan komposisi objek gambar akan lebih memperindah dan lebih menampakan maksud gambar itu sendiri.
4.     Gelap terang ( half tone )
Seperti yang sudah  kita pelajari pada bab terdahulu di unsur seni rupa
mana gelap terang merupakan unsur seni rupa maka di prinsip menggambar bentuk gelap terang juga termaksud dalam pembahasan, karena gelap terang yang dimaksud di sini dalam menggambar bentuk agar lebih kelihatan realis atau seperti tiga dimensi. Sebagai bayang yang lebih mendasar kita ambil contoh suatu benda, di mana benda tersebut kita kenakan cahaya maka yang kena cahaya kita sebut sisi terang dan yang tidak kena cahaya kita sebut sisi gelap nya, Bagaimana bisa sudah membayangkan nya ?
5.     Bayang – bayang  ( Shadow )
Dalam menggambar bentuk, peranan bayang - bayang akan sangat
menentukan untuk terciptanya kesan tiga dimensi. meskipun agak samar – samar, bayang – bayang harus ada. Dimana bayang – bayang itu sendiri dapat di bedakan menjadi 3 ( tiga ) bagian yaitu : bayangan karena sinar  (Bayang – bayang awak ), yang berarti bayangan yang ada pada benda tersebut. Bayangan benda karena sinar, mengenai benda lain ( Bayang – bayang langkah ) dan bayangan benda pada permukaan yang licin ( Bayang – bayang sendiri ).

Teknik Menggambar Bentuk

Teknik adalah cara lazim yang dipergunakan untuk menggambar. 
Adapun macam – macam teknik adalah sebagai berikut :

1.   Teknik Linear
Teknik ini merupakan cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan, baik itu menggunakan garis lurus maupun garis lengkung.
 2.   Teknik Blok
Teknik ini cara menggambar dengan menutupi objek gambar atau menjiplak dengan menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak globalnya ( siluet ).
3.   Teknik Arsir
Teknik ini merupakan cara menggambar dengan garis –garis sejajar atau menyilang sehingga menentukan gelap terang objek gambar sehingga nampak seperti tiga dimensi.
4.   Teknik Dusel
Teknik ini merupakan cara menggambar yang menentukan gelap terang objek gambar yang di goreskan dalam posisi miring ( rebah )
5.   Teknik Pointilis
Teknik ini hampir sama dengan teknik dusel akan tetapi perbedaan terletak dari cara mengoreskan pensil atau kuas, teknik pointilis mengunakan titik – titik , teknik dusel garis – garis goresan.
6.   Teknik Aquarel
Teknik ini merupakan cara menggambar dengan sapuan warna yang tipis, sehingga hasil objek gambar tampak trasparan atau tembus pandang.
7.   Teknik Plakat
Teknik ini merupakan cara menggambar dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasil objek gambar tampak sekali ( pekat ).

Menggambar Bentuk
Dalam menggambar bentuk maka kita harus ada pendekatan terhadap objek ( model ) , atau tanpa pendekatan sama sekali, biasanya yang tanpa pendekatan model biasa dilakukan oleh seorang ahli seni rupa saja.

Pendekatan Dengan Model

Merupakan suatu cara agar penggambar lebih banyak memperoleh  kemudahan antara lain :
-              objek gambar lebih jelas,
-              tidak perlu mencari objek gambar,
-              Lebih dapat mengontrol gambar dan model ,
-              ketepan sudut gambar lebih tajam.
         Langkah Menggambar Bentuk
         Yang di maksud langkah menggambar bentuk adalah prosedur atau langkah – langkah  tata urutan kerja. adapun beberapa cara langkah menggambar bentuk sebagai berikut :
1.   Pengamatan
Adalah kegiatan untuk mengenali objek yang akan di gambar. Objek gambar harus diamati dengan seksama dan berulang – ulang,  dan lebih baik lagi dilakukan dengan bingkai ( frame ).

2.   Sketsa
Adalah pindahan hasil pengamatan di atas bidang gambar dengan cara mensketsa objek gambar secara tipis – tipis ( membayang )

3.   Menentukan Gelap – Terang
Adalah memberi tanda batas yang tipis antara bagian benda yang terang dan gelap dengan memperhatikan arah cahaya.
4.   Menentukan Teknik
Adalah dimana kita menggunakan alat atau bahan gunakan dahulu warna yang muda terlebih dahulu kemudian warna tua.

5.   Sentuhan Akhir
Adalah kita di tuntut memberikan penekanan pada karya gambar bentuk objek, sehingga timbut yang disebut mempunyai greget atau makna. Pada saat sentuhan akhir ini merupakan perapian dari sebuah karya seni lukis.


     

Painting
                     
The Mona Lisa, by Italian painter Leonardo da Vinci, is one of the most recognizable artistic paintings in the Western world.
Painting is the practice of applying paint, pigment, color or other medium[1] to a surface (support base). In art, the term describes both the act and the result, which is called a painting. Paintings may have for their support such surfaces as walls, paper, canvas, wood, glass, lacquer, clay or concrete. Paintings may be decorated with gold leaf, and some modern paintings incorporate other materials including sand, clay, and scraps of paper.
Painting is a mode of expression, and the forms are numerous. Drawing, composition or abstraction and other aesthetics may serve to manifest the expressive and conceptual intention of the practitioner. Paintings can be naturalistic and representational (as in a still life or landscape painting), photographic, abstract, be loaded with narrative content, symbolism, emotion or be political in nature.
A portion of the history of painting in both Eastern and Western art is dominated by spiritual motifs and ideas; examples of this kind of painting range from artwork depicting mythological figures on pottery to Biblical scenes rendered on the interior walls and ceiling of The Sistine Chapel, to scenes from the life of Buddha or other scenes of eastern religious origin.
Overview
                     
Chen Hongshou (1598–1652), Leaf album painting (Ming Dynasty).
"The boundary of things in the second plane will not be discerned like those in the first. Therefore, painter, do not produce boundaries between the first and the second, because the boundary of one object and another is of the nature of a mathematical line but not an actual line, in that the boundary of one colour is the start of another colour and is not to be accorded the status of an actual line, because nothing intervenes between the boundary of one colour which is placed against another. Therefore, painter, do not make the boundaries pronounced at a distance."[2]
What enables painting is the perception and representation of intensity. Every point in space has different intensity, which can be represented in painting by black and white and all the gray shades between. In practice, painters can articulate shapes by juxtaposing surfaces of different intensity; by using just color (of the same intensity) one can only represent symbolic shapes. Thus, the basic means of painting are distinct from ideological means, such as geometrical figures, various points of view and organization (perspective), and symbols. For example, a painter perceives that a particular white wall has different intensity at each point, due to shades and reflections from nearby objects, but ideally, a white wall is still a white wall in pitch darkness. In technical drawing, thickness of line is also ideal, demarcating ideal outlines of an object within a perceptual frame different from the one used by painters.
Color and tone are the essence of painting as pitch and rhythm are of music. Color is highly subjective, but has observable psychological effects, although these can differ from one culture to the next. Black is associated with mourning in the West, but in the East, white is. Some painters, theoreticians, writers and scientists, including Goethe, Kandinsky, Newton, have written their own color theory. Moreover the use of language is only a generalisation for a color equivalent. The word "red", for example, can cover a wide range of variations on the pure red of the visible spectrum of light. There is not a formalized register of different colors in the way that there is agreement on different notes in music, such as C or C in music. For a painter, color is not simply divided into basic and derived (complementary or mixed) colors (like, red, blue, green, brown, etc.). Painters deal practically with pigments, so "blue" for a painter can be any of the blues: phtalocyan, Paris blue, indigo, cobalt, ultramarine, and so on. Psychological, symbolical meanings of color are not strictly speaking means of painting. Colors only add to the potential, derived context of meanings, and because of this the perception of a painting is highly subjective. The analogy with music is quite clear—sound in music (like "C") is analogous to light in painting, "shades" to dynamics, and coloration is to painting as specific timbre of musical instruments to music—though these do not necessarily form a melody, but can add different contexts to it.
                              
Georges Seurat (1859-91) - Circus Sideshow, (1887-88)
Rhythm is important in painting as well as in music. Rhythm is basically a pause incorporated into a body (sequence). This pause allows creative force to intervene and add new creations—form, melody, coloration. The distribution of form, or any kind of information is of crucial importance in the given work of art and it directly affects the esthetical value of that work. This is because the esthetical value is functionality dependent, i.e. the freedom (of movement) of perception is perceived as beauty. Free flow of energy, in art as well as in other forms of "techne", directly contributes to the esthetical value.
Modern artists have extended the practice of painting considerably to include, for example, collage, which began with Cubism and is not painting in the strict sense. Some modern painters incorporate different materials such as sand, cement, straw or wood for their texture. Examples of this are the works of Jean Dubuffet and Anselm Kiefer. (There is a growing community of artists who use computers to paint color onto a digital canvas using programs such as Adobe Photoshop, Corel Painter, and many others. These images can be printed onto traditional canvas if required.)
In 1829, the first photograph was produced. From the mid to late 19th century, photographic processes improved and, as it became more widespread, painting lost much of its historic purpose to provide an accurate record of the observable world. There began a series of art movements into the 20th century where the Renaissance view of the world was steadily eroded, through Impressionism, Post-Impressionism, Fauvism, Expressionism, Cubism and Dadaism. Eastern and African painting, however, continued a long history of stylization and did not undergo an equivalent transformation at the same time.
Modern and Contemporary Art has moved away from the historic value of craft and documentation in favour of concept; this led some to say in the 1960s that painting, as a serious art form, is dead. This has not deterred the majority of living painters from continuing to practice painting either as whole or part of their work. The vitality and versatility of painting in the 21st century belies the premature declarations of its demise. In an epoch characterized by the idea of pluralism, there is no consensus as to a representative style of the age. Important works of art continue to be made in a wide variety of styles and aesthetic temperaments, the marketplace being left to judge merit.
Among the continuing and current directions in painting at the beginning of the 21st century are Monochrome painting, Hard-edge painting, Geometric abstraction, Appropriation, Hyperrealism, Photorealism, Expressionism, Minimalism, Lyrical Abstraction, Pop Art, Op Art, Abstract Expressionism, Color Field painting, Neo-expressionism, Collage, Intermedia painting, Assemblage painting, Computer art painting, Postmodern painting, Neo-Dada painting, Shaped canvas painting, environmental mural painting, traditional figure painting, Landscape painting, Portrait painting, and paint-on-glass animation.
History of painting
Main article: History of painting
                         
Cave painting of aurochs, (Bos primigenius primigenius), Lascaux, France, prehistoric art
The oldest known paintings are at the Grotte Chauvet in France, claimed by some historians to be about 32,000 years old. They are engraved and painted using red ochre and black pigment and show horses, rhinoceros, lions, buffalo, mammoth or humans often hunting. However the earliest evidence of painting has been discovered in two rock-shelters in Arnhem Land, in northern Australia. In the lowest layer of material at these sites there are used pieces of ochre estimated to be 60,000 years old. Archaeologists have also found a fragment of rock painting preserved in a limestone rock-shelter in the Kimberley region of North-Western Australia, that is dated 40 000 years old. [1]There are examples of cave paintings all over the world—in France, Spain, Portugal, China, Australia, India etc.
In Western cultures oil painting and watercolor painting are the best known media, with rich and complex traditions in style and subject matter. In the East, ink and color ink historically predominated the choice of media with equally rich and complex traditions.



Aesthetics and theory of painting
                                   
Apelles or the Art of painting (detail), relief of the Giotto's Bell Tower in Florence, Italy, Nino Pisano, 1334-1336
Aesthetics tries to be the "science of beauty" and it was an important issue for such 18th and 19th century philosophers as Kant or Hegel. Classical philosophers like Plato and Aristotle also theorized about art and painting in particular; Plato disregarded painters (as well as sculptors) in his philosophical system; he maintained that painting cannot depict the truth—it is a copy of reality (a shadow of the world of ideas) and is nothing but a craft, similar to shoemaking or iron casting. By the time of Leonardo painting had become a closer representation of the truth than painting was in Ancient Greece. Leonardo Da Vinci, on the contrary, said that "Pittura est cousa mentale" (painting is a thing of the mind). Kant distinguished between Beauty and the Sublime, in terms that clearly gave priority to the former. Although he did not refer particularly to painting, this concept was taken up by painters such as Turner and Caspar David Friedrich.
Hegel recognized the failure of attaining a universal concept of beauty and in his aesthetic essay wrote that Painting is one of the three "romantic" arts, along with Poetry and Music for its symbolic, highly intellectual purpose. Painters who have written theoretical works on painting include Kandinsky and Paul Klee. Kandinsky in his essay maintains that painting has a spiritual value, and he attaches primary colors to essential feelings or concepts, something that Goethe and other writers had already tried to do.
Iconography is the study of the content of paintings, rather than their style. Erwin Panofsky and other art historians first seek to understand the things depicted, then their meaning for the viewer at the time, and then analyse their wider cultural, religious, and social meaning.
In 1890, the Parisian painter Maurice Denis famously asserted: "Remember that a painting – before being a warhorse, a naked woman or some story or other – is essentially a flat surface covered with colors assembled in a certain order."[3] Thus, many twentieth century developments in painting, such as Cubism, were reflections on the means of painting rather than on the external world, nature, which had previously been its core subject. Recent contributions to thinking about painting has been offered by the painter and writer Julian Bell. In his book What is Painting?, Bell discusses the development, through history, of the notion that paintings can express feelings and ideas.[4] In Mirror of The World Bell writes:
‘A work of art seeks to hold your attention and keep it fixed: a history of art urges it onwards, bulldozing a highway through the homes of the imagination.’[5]
Painting media
Main article: Painting style
Honoré Daumier (1808-79) - The Painter.
Different types of paint are usually identified by the medium that the pigment is suspended or embedded in, which determines the general working characteristics of the paint, such as viscosity, miscibility, solubility, drying time, etc.
Examples include:


Painting styles
'Style' is used in two senses: It can refer to the distinctive visual elements, techniques and methods that typify an individual artist's work. It can also refer to the movement or school that an artist is associated with. This can stem from an actual group that the artist was consciously involved with or it can be a category in which art historians have placed the painter. The word 'style' in the latter sense has fallen out of favor in academic discussions about contemporary painting, though it continues to be used in popular contexts. Such movements or classifications include the following :
Western styles





Common painting idioms
Boy learns to paint in 1935 Jacksonville, Florida.
Painting idioms include:

SENI RUPA MURNI NUSANTARA DAN MANCA NEGARA
A.    KONSEP SENI RUPA MURNI NUSANTARA DAN MANCANEGARA
Karya seni rupa murni banyak di produksi oleh seniman seperti : R Saleh, Abdullah Subroto, Wakidi, Basuki Abdullah, Affandi, A Sudjojono. Di bidang Patung Antara lain : Nyoman Tjokot, But Muchtar, Nyoman Nuarta, Rita Widagdo, G Sidharta, Dewa Made. Pada seni grafis : Abdul Salam, Mochtar Apin, Oesman Effendi, I made saryana, Widayat, AD Pirous.
Pelukis Mancanegara yang ternama antara lain: Vincent van Gogh, Rembrandt van Rijn dari Belanda. Claude Monet, Paul Cezanne, Paul Gauguin dari Prancis. Salvador Dali, Pablo Picasso dari Spanyol, Leonardo da vinci dari itali. Jackson Polloack dari Amerika. Pematung dari mancanegara seperti Michelangelo dari itali, Auguste Rodin dari Prancis.
Pengertian Karya seni rupa murni adalah : Gagasan manusia yang berisikan nilai budaya daerah/ Nusantara yang di ekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media  titik,garis bentuk ,bidang, warna, teksture dan gelap terang yang di tata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Sedangkan seni rupa murni mancanegara berisikan nilai-nilai budaya tempat pelaku seni ( perupa) berada.
B.    RAGAM SENI RUPA MURNI NUSANTARA DAN MANCANEGARA
1.     SENI LUKIS
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdemensi dua yang mempunyai niai yang subjektif.
2.     SENI PATUNG
Seni Patung adalah salah satu cabang dari seni rupa murni yang bedemensikan tiga yang berbahan dan alat tekhnik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
3.     SENI GRAFIS
Seni grafis pada dasarnya sama dengan seni lukis akan tepati dari segi tehnik pembuatannya terdapat perbedaan Seni lukis di buat dengan tehnik Aquarel, Plakat atau Tempra. Seni Grafis dapat di buat dengan tehnik cetak tinggi, cetak dalam, cetak saring dan cetak cahaya (photography)
C.    GAYA SENI RUPA MURNI NUSANTARA DAN MANCANEGARA
1.     TRADISIONAL
Adalah memiliki gaya klasik dan primitif dan berkesan tradisional
2.     MODERN
Adalah perubahan dari bentuk tradisional, klasik dan primitive.
·         REPRESENTATIF : yang artinya sesungguhnya, nyata atau sesuai dengan keadaan.
A.    ROMANTISME  : yang dari kata roman ; cerita dan isme mengandung arti gaya/aliran mengandung cerita kehidupan manusia atau binatang. Fransisco (spanyol) Turner (inggris) Rubens (belanda) Indonesia yang mengambil gaya ini adalah R Saleh.
B.    NATURALISME : berasal dari kata nature berarti alam, Gaya aliran yang alami .indonesia yg memakai aliran ini Basuki Abdullah, Wakidi
C.    REALISME : dari kata real artinya Nyata, gaya aliran yang nyata , Indonesia yang mengunakan aliran ini seperti : Trubus, Tarmizi, Wardoyo. Rembandt van Rijin (belanda)
·         DEFORMATIF : aliran yang merupakan perubahan bentuk dari yang aslinya sehingga suatu gambar yang baru. Berasal dari kata Deformasi
A.    SUREALISME : berasal dari kata Sur yang artinya melebih-lebihkan, Real artinya Nyata. Sehingga Suatu gaya/aliran yang penggambarannya melebih-lebihkan darikenyataan. Indonesia Ivan Sugito, Salvador Dali (spanyol)
B.    IMPRESSIONISME : berasal dari kata impression artinya kesan sesaat. Sehingga gaya/aliran yang penggambaranya sesuai dengan kesan saat objek dilukis.indonesia  dipelopori oleh S Sudjojono, Paul Cezanne & Gauguin, Georges Seurat, Claude Monet.
C.    EKSPRESIONISME : dari kata exspresion artinya ungkapan jiwa yang spontan. Diartikan suatu gaya/aliran yang penggambarnya sesuai keadaan jiwa pelukis spontan saat melihat objek. Indonesia Affandi. Vincent van Gogh (belanda)
D.    KUBISME : dari kata kubus berate bidang atau bentuk persegi empat, Gaya/aliran yang penggambaranya berupa bidang persegi empat atau bentuk dasar kubus. Indonesia But Mochtar, Mochtar Apin. Pablo Picasso (spanyol).
·         NONREPRESENTATIF ( Abstrakisme ) : Mengandung pengertian suatu bentuk yang sukar di mengerti / di kenali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar